Jokowi Capres Yang Sakit Mental?
Jokowi Resmi Menjadi Capres PDI Perjuangan memang telah diumumkan kemarin Jum’at 14 Maret 2014, baik dari pihak megawati sebagai pimpinan PDIP maupun dari Jokowi sendiri secara eksklusif kepada masyarakat Indonesia. Dari keputusan Joko Widodo tersebut memang banyak yang pro dan kontra. Bahkan beberapa menilai Jokowi sebagai sosok yang haus kekuasaan.
Penilaian tersebut memang bukan tanpa alasan, alasannya ialah ketika menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2012, Jokowi meninggalkan kota itu untuk maju sebagai Cagub DKI, yang jadinya menang sehabis dua putaran. Dan sehabis menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang belum genap 2 tahun, kini Joko Widodo (Jokowo) Resmi maju menjadi Capres 2014.
Dari kenyataan tersebut, Kesehatan mental mungkin memang dialami oleh Jokowi. Kesehatan Mental merupakan hal yang sangat penting untuk menjalankan aspek kesehatan jiwa seseorang, sehingga kesehatan mental mempunyai imbas khusus terhadap pertumbuhan kejiwaan insan termasuk Jokowi. Bahkan seseorang yang haus oleh kekuasaan sanggup menjadi tanda-tanda seseorang sakit mental.
Kesehatan mental yang terganggu akan mengakibatkan gangguan kejiwaan seseorang yang biasanya dipicu alasannya ialah terlalu stres, terlalu berambisi, terlalu banyak memikirkan persoalan dan lain – lain yang terlalu menumpuk. Setiap orang tentu pernah mengalami penurunan mental, yang sanggup terjadi pada ketika saat tertentu. Namun memang penurunan mental masih sanggup diatasi sehingga tidak menjadi semakin parah.
Kesehatan mental yang maksimal tentu saja akan membantu dalam berfikir, menimbulkan seseorang menjadi percaya diri dan sanggup berfikir dengan jernih, dalam menghadapi masalah. Hal ini tentu diharapkan oleh Jokowi yang harus siap dengan bermacam-macam kritikan ketika Jokowi memutuskan untuk menjadi Capres pada Pilpres 2014.
Bagaimanapun kritikan dari banyak pihak mengenai Jokowi maju menjadi capres, tentu evaluasi yang lebih khusus kembali kepada masyarakat yang tetap menginginkan pemimpin yang pemimpin yang harus sanggup membawa Negara dalam kemajuan dan mengerti kebutuhan dan kepentingan seluruh Rakyat Indonesia.
Ringkasan:
Penilaian tersebut memang bukan tanpa alasan, alasannya ialah ketika menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2012, Jokowi meninggalkan kota itu untuk maju sebagai Cagub DKI, yang jadinya menang sehabis dua putaran. Dan sehabis menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang belum genap 2 tahun, kini Joko Widodo (Jokowo) Resmi maju menjadi Capres 2014.
Dari kenyataan tersebut, Kesehatan mental mungkin memang dialami oleh Jokowi. Kesehatan Mental merupakan hal yang sangat penting untuk menjalankan aspek kesehatan jiwa seseorang, sehingga kesehatan mental mempunyai imbas khusus terhadap pertumbuhan kejiwaan insan termasuk Jokowi. Bahkan seseorang yang haus oleh kekuasaan sanggup menjadi tanda-tanda seseorang sakit mental.
Kesehatan mental yang terganggu akan mengakibatkan gangguan kejiwaan seseorang yang biasanya dipicu alasannya ialah terlalu stres, terlalu berambisi, terlalu banyak memikirkan persoalan dan lain – lain yang terlalu menumpuk. Setiap orang tentu pernah mengalami penurunan mental, yang sanggup terjadi pada ketika saat tertentu. Namun memang penurunan mental masih sanggup diatasi sehingga tidak menjadi semakin parah.
Kesehatan mental yang maksimal tentu saja akan membantu dalam berfikir, menimbulkan seseorang menjadi percaya diri dan sanggup berfikir dengan jernih, dalam menghadapi masalah. Hal ini tentu diharapkan oleh Jokowi yang harus siap dengan bermacam-macam kritikan ketika Jokowi memutuskan untuk menjadi Capres pada Pilpres 2014.
Bagaimanapun kritikan dari banyak pihak mengenai Jokowi maju menjadi capres, tentu evaluasi yang lebih khusus kembali kepada masyarakat yang tetap menginginkan pemimpin yang pemimpin yang harus sanggup membawa Negara dalam kemajuan dan mengerti kebutuhan dan kepentingan seluruh Rakyat Indonesia.
Ringkasan:
- Jokowi Resmi Menjadi Capres PDI Perjuangan dengan bermacam-macam kritikan termasuk mengalami sakit Mental,
- Kesehatan Mental Joko Widodo (Jokowi) harus tetap terjaga semoga sanggup mengambil keputusan dengan tepat.
Image from: kompasiana
Comments
Post a Comment